dan jawaban saya selalu sama: “Masih
pengangguran, hehehe.”
Ada suatu momen ketika keluarga besar berkumpul
mulai dari nenek, om, tante hingga keponakan dan saya bisa menjamin Insya Allah pertanyaan
seperti itu muncul, bahkan lebih detil. Ketika ada kesempatan
diskusi, ada salah satu om yang menanyakan dengan nada yang menurut saya agak
sinis, karena saya sering melihat tatapan mata seperti itu ketika ada orang tahu
bahwa saya adalah jama’ah.
“Oh Taiwan, sedikit ya orang Islamnya? Di sana kebanyakan Kristen ya?”
Sebelum sempat
menjawab dia sudah menimpali lagi: “Bagaimana kehidupan di sana?”
Merasa dia tidak
butuh jawaban, saya hanya diam dan mencoba mendengarkan.